Samalanga – Abuya Tgk H Syekh
Jamaluddin Waly, salah seorang tokoh ulama kharismatik Aceh, Sabtu Malam (6/6),
akan memimpin kegiatan zikir akbar Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Acara itu akan berlangsung nantinya di Masjid Besar Samalanga, kecamatan
setempat.
Sebagaimana informasi yang kami
dapatkan dari kepanitiaan, Ribuan Jamaah zikir akan menghadiri acara tersebut, Acara ini di selenggarakan oleh PHBI Samalanga yang di ketuai oleh Tgk. Nainunis yang mana beliau juga salah satu alumni dari Mudi Mesra Samalanga, adapun ketua panitianya adalah Tgk. Imran.
Profil Singkat Abuya Jamaluddin
Waly
ABUYA Drs Jamaluddin Waly, begitu
nama lengkap ulama ini yang akrab disapa Abuya Jamaluddin Waly. Aura
kharismatik memancar terang pada sosok ulama ini. Wajahnya mirip Abuya Profesor
Haji Muhibbudin Waly, ulama besar di Aceh. Maklum saja, ia adalah adik Abuya
Muhibbudin Waly, anak dari Abuya Syeikh Haji Muda Waly Al Khalidy, pendiri
Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan.
Seperti diketahui, setelah Abuya
Syeikh Muda Waly Al Khalidy wafat, kepemimpinan Dayah Darussalam Labuhan Haji,
dayah tertua di Aceh, dilanjutkan oleh Abuya Muhibbudin Waly hingga beliau
wafat pada 7 Maret 2012. Kini, Rais Am atau Pimpinan Umum Dayah Darussalam
Labuhan Haji itu dipercayakan kepada Abuya Jamaluddin Waly.
Hal itu berdasarkan kesepakatan
dewan guru dayah tersebut dan didukung ulama se Aceh yang hadir dalam pertemuan
di Dayah Darussalam Labuhan Haji, beberapa waktu lalu. Selain Rais Am Dayah
Darussalam Labuhan Haji, Abuya Jamaluddin Waly dipercayakan menjadi Mursyidul
Am (Pembimbing Umum) tarekat Naqsyabandiyah se Aceh.
Di mana, sebelumnya Abuya
Jamaluddin Waly sudah melibatkan diri dalam tarekat tersebut. “Yang pertama
mengembangkan tarekat Naqsyabandiyah di Aceh adalah almarhum Syeikh Muda Waly
Al Khalidy dari tahun 1940-an. Tarekat ini juga berkembang pesat di pulau Jawa,
Malaysia hingga sebagian Asia Tenggara,” kata Abuya Jamaluddin Waly saat
ditemui The Atjeh Post di Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Minggu, 20 Mei
2012.
Selain Abuya Profesor Muhibuddin
Waly dan Abuya Jamaludin Waly, ulama lain yang juga sudah diangkat sebagai
mursyid tarekat Naqsyabandiyah di Dayah Darussalam, antara lain Teungku Haji
Adnan Mahmud Bakongan, Teungku Haji Abdul Hamid Meulaboh dan Teungku Haji Hasan
Abati Lamno.
“Mursyid lain yang sudah
diangkat, yaitu Abu Matang Peureulak, Abu Karimuddin Baktya, Teungku Haji Nasir
Waly, Waled Hasanul Basri Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga, Abu Muhhamad
Tayeb Batee Lhee Lhoksukon dan Tgk Zuhdi, anak Abu Karimuddin,” kata Abuya
Jamaluddin Waly. “Untuk pengembangan tarekat Naqsyabandiyah ke depan, baik
jangka pendek maupun jangka panjang masih dibutuhkan pengangkatan beberapa
mursyid dan wakil mursyid baru di seluruh Aceh,” kata Abuya Jamaluddin Waly
yang juga Rais Am Dayah Assasunnajah Aceh Besar.
Dan, hal itu telah dibahas dalam
pertemuan para ulama Aceh Utara, Aceh Timur dan sebagian Bireuen dengan Abuya
Jamaluddin Waly, di Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Sabtu kemarin, 19 Mei
2012. “Alhamdulillah, pengembangan tarekat ini mendapat dukungan dari MPU
(Majelis Permusyawaran Ulama) Aceh, yaitu tarekat Naqsyabandiyah yang
bersilsilah kepada almarhum Syeikh Muda Waly Al Khalidy,” kata Abuya Jamaluddin
Waly yang juga anggota MPU Aceh.
Menurut Abuya Jamaluddin Waly, di
Aceh berkembangan tiga tarekat yaitu Naqsyabandiyah, Syattariyah dan Hadadiyah.
“Ketiga tarekat itu diakui sah oleh pemerintah dan diamalkan se Indonesia,”
katanya. Begitulah Abuya Jamaluddin Waly, ulama kharismatik yang melanjutkan
pengembangan tarekat Naqsyabandiyah. Saat ini Abuya Jamaluddin juga tercatat
sebagai Ketua Majelis Zikir Al-Waliyah Aceh dan dosen tetap di Dayah Manyang
atau Dayah Tinggi di Majisd Raya Baiturrahman. Sama seperti Abuya Profesor
Muhibbudin Waly semasa hidupnya, Abuya Jamaluddin Waly kini menjadi pengasuh
Kajian Islam Tingkat Tinggi di Masjid Islamic Center Lhokseumawe tiap minggu ke
tiga saban bulan. SUMBER :http://atjehpost.com
Ditulis ulang oleh: Mirza Putra Samalanga
0 komentar:
Posting Komentar