Tepat ba’da Isya Habib memberikan tausiah kepada ribuan santri yang
berkumpul di dalam Mesjid Poe Teumeureuhom. Dalam tausiahnya, Habib
menekankan besarnya tanggung jawab para ahli ilmu dalam belajar dan
menyebarkan ilmu yang telah dimiliki kepada masyarakat dan juga
pentingnya kepada santri untuk menjauhi maksiat yang mana ia merupakan
sumber utama penghalang ilmu.
Dalam sesi tanya jawab dengan para santri ada pertanyaan tentang
bagaimana caranya mengatasi hafalan yang lemah. Menjawab hal tersebut,
Habib mengatakan bahwa salah satu kiat yang bisa ditempuh untuk
memperkuat hafalan kita adalah dengan memperlama sujud dalam shalat.
Habib memuji Dayah MUDI Mesra karena mempertahankan penggunaan hijab
bagi para santriwati yang kebetulan juga berhadir di depan Mesjid Poe
Teumeureuhom untuk mendengarkan taushiah. Habib bahkan mendoakan semoga
mereka supaya menjadikan Siti Khadijah Kubra dan Siti Aisyah sebagai
suri teladan dalam hidup.
Kerjasama Aceh-Yaman
Dalam taushiah nya Habib juga menyampaikan rasa kagum dengan keadaan
para santri di mana mereka rata-rata tidak mampu menguasai Bahasa Arab
secara lisan namun mampu memahami kitab Arab karangan para ulama
terdahulu.
Atas dasar itu Habib menganjurkan supaya adanya kerja sama dayah ini
dengan lembaga pendidikan di Yaman, dengan mengirimkan tenaga pengajar
dari sini ke Yaman dimana mereka nantinya memperdalam Bahasa Arab
sambilan membantu Ribath di Yaman untuk mengajarkan para santri
tingkatan awal yang berasal dari Indonesia. Di samping juga para guru
tersebut nantinya bisa mendalami Ilmu Hadis yang menurut Habib kelihatan
masih kurang pengkajiannya.
Di akhir tausiahnya, Habib Muhammad memberikan ijazah kitab Bidayatul
Hidayah karangan Hujjatul Islam Imam Ghazali dengan sanad yang
bersambung hingga pengarangnya. Setelah memberikan tausiah dan
menziarahi makam Tgk. Abi Hanafiah dan Abon Abdul Aziz, Habib dan
rombongan segera berangkat menuju ke arah timur untuk mengisi beberapa
acara di tempat lain.
Sumber: mudimesra.com
0 komentar:
Posting Komentar